Home » Karir » DevOps Engineer: Definisi, Jobdesk, dan Gaji di Indonesia

DevOps Engineer: Definisi, Jobdesk, dan Gaji di Indonesia

Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa gaji seorang DevOps Engineer di Indonesia? Profesi ini sedang booming, dan peluang kariernya sangat menjanjikan. Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk profesi DevOps Engineer, termasuk tugas, skill yang dibutuhkan, hingga kisaran gajinya. Siap-siap tercengang!

Memahami dunia DevOps Engineer sangat penting, baik bagi Anda yang tertarik terjun di bidang ini maupun bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang peran krusial ini dalam dunia teknologi. Simak artikel ini sampai akhir untuk mendapatkan gambaran lengkap dan akurat!

Pengertian DevOps Engineer

DevOps Engineer adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara infrastruktur teknologi informasi (TI) yang handal, skalabel, dan efisien. Mereka merupakan jembatan antara tim pengembangan perangkat lunak (development) dan tim operasi TI (operations), memastikan alur kerja pengembangan perangkat lunak berjalan lancar dan efisien dari awal hingga akhir.

Lebih dari sekadar mengelola server, DevOps Engineer berfokus pada otomatisasi, integrasi berkelanjutan (CI), dan pengiriman berkelanjutan (CD) untuk mempercepat proses pengembangan dan penyebaran aplikasi. Mereka mengimplementasikan praktik terbaik dalam pengelolaan infrastruktur, keamanan, dan monitoring sistem.

Untuk menjadi seorang DevOps Engineer, dibutuhkan komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru yang berkembang pesat. Pengalaman praktis dan proyek portofolio yang menunjukkan keahlian Anda akan sangat berharga.

Tugas DevOps Engineer

Jobdesk umum seorang DevOps Engineer mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan hingga pengelolaan infrastruktur. Untuk gambaran yang lebih lengkap, simak uraian tugas berikut:

  1. Mendesain, membangun, dan mengelola infrastruktur cloud (misalnya, AWS, Azure, Google Cloud).
  2. Mengimplementasikan dan memelihara sistem CI/CD (Continuous Integration/Continuous Delivery) untuk otomatisasi proses pengembangan dan penyebaran.
  3. Memantau kinerja aplikasi dan infrastruktur, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah (troubleshooting).
  4. Menerapkan praktik keamanan terbaik untuk melindungi infrastruktur dan aplikasi dari ancaman keamanan.
  5. Menulis skrip dan otomatisasi tugas-tugas administrasi sistem.
  6. Berkolaborasi dengan tim pengembangan dan operasi untuk meningkatkan proses dan efisiensi kerja.
  7. Menggunakan tools monitoring dan logging untuk melacak performa aplikasi dan infrastruktur.
  8. Melakukan troubleshooting dan pemecahan masalah pada sistem yang kompleks.
  9. Menyusun dan menjalankan testing untuk memastikan kualitas dan stabilitas sistem.
  10. Mempelajari dan mengimplementasikan teknologi dan tools baru yang relevan.

Skill yang Harus Dimiliki DevOps Engineer

Kemampuan dalam bidang ini sangat vital bagi keberlangsungan bisnis perusahaan teknologi modern. Kuasai skill-skill berikut untuk meningkatkan daya saing Anda sebagai seorang DevOps Engineer:

1. Pengalaman dengan Sistem Operasi Linux

Penguasaan sistem operasi Linux merupakan dasar bagi seorang DevOps Engineer. Anda perlu memahami perintah-perintah dasar, konfigurasi sistem, dan troubleshooting masalah pada Linux.

Untuk menguasai skill ini, Anda bisa mulai dengan mempelajari distribusi Linux populer seperti Ubuntu atau CentOS, lalu berlatih melalui berbagai proyek dan tantangan online.

2. Pengalaman dengan Cloud Computing (AWS, Azure, GCP)

Pengalaman dengan setidaknya satu platform cloud computing utama sangat penting. Anda harus memahami arsitektur cloud, layanan yang ditawarkan, dan bagaimana mengelola sumber daya cloud.

Ikuti kursus online, dapatkan sertifikasi, dan coba buat proyek-proyek kecil di platform cloud yang dipilih untuk memperdalam pemahaman Anda.

3. Pengalaman dengan Containerization (Docker, Kubernetes)

Containerization adalah teknologi penting untuk deployment aplikasi modern. Anda perlu memahami cara membuat, menjalankan, dan mengelola container menggunakan Docker dan orchestrate container dengan Kubernetes.

Praktikkan secara intensif dengan membuat aplikasi sederhana dan deploy menggunakan Docker dan Kubernetes. Banyak tutorial online yang bisa membantu Anda.

4. Pemahaman tentang CI/CD (Continuous Integration/Continuous Delivery)

Menguasai prinsip dan praktik CI/CD sangat krusial untuk otomatisasi proses pengembangan dan deployment. Anda harus mampu mengimplementasikan pipeline CI/CD menggunakan tools seperti Jenkins, GitLab CI, atau CircleCI.

Cari proyek open source atau buat proyek pribadi untuk membangun dan mengimplementasikan pipeline CI/CD Anda sendiri. Dokumentasikan prosesnya untuk menunjukkan keahlian Anda.

5. Pengalaman dengan Scripting (Bash, Python, atau lainnya)

Kemampuan scripting sangat penting untuk otomatisasi tugas-tugas administrasi sistem. Anda perlu memahami setidaknya satu bahasa scripting, seperti Bash, Python, atau Ruby.

Latih kemampuan scripting Anda dengan mengerjakan proyek-proyek otomatisasi sederhana, misalnya, membuat script untuk backup data atau monitoring sistem.

6. Pengalaman dengan Monitoring dan Logging

Memahami dan menggunakan tools monitoring dan logging sangat penting untuk memantau kesehatan dan performa aplikasi dan infrastruktur. Anda perlu mengetahui cara menggunakan tools seperti Prometheus, Grafana, atau ELK stack.

Pelajari cara mengkonfigurasi dan menggunakan tools monitoring dan logging, dan coba terapkan pada proyek-proyek Anda sendiri.

7. Pemahaman tentang keamanan infrastruktur

Keamanan merupakan aspek krusial dalam DevOps. Anda perlu memahami prinsip-prinsip keamanan informasi dan cara menerapkannya pada infrastruktur cloud dan aplikasi.

Pelajari konsep-konsep keamanan seperti IAM (Identity and Access Management), enkripsi, dan firewall.

Kualifikasi Profesi DevOps Engineer

Untuk menjadi seorang DevOps Engineer, beberapa kualifikasi umum perlu dipenuhi:

  • Pendidikan minimal sarjana di bidang Teknologi Informasi, Ilmu Komputer, atau bidang terkait.
  • Pengalaman kerja minimal 1-3 tahun di bidang terkait (tergantung senioritas posisi).
  • Keahlian dalam setidaknya satu platform cloud (AWS, Azure, GCP).
  • Penguasaan sistem operasi Linux.
  • Kemampuan dalam scripting (Bash, Python, atau lainnya).
  • Pemahaman tentang konsep CI/CD dan containerization (Docker, Kubernetes).
  • Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi yang baik dalam tim.
  • Kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis.
  • Komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru.

Kisaran Nominal Gaji DevOps Engineer di Indonesia

Gaji seorang DevOps Engineer di Indonesia sangat bervariasi, tergantung pada pengalaman, skill, dan lokasi kerja. Secara umum, estimasi rata-rata gaji DevOps Engineer berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 30 juta per bulan. Namun, untuk posisi senior atau dengan skill khusus, gaji bisa jauh lebih tinggi.

Beberapa faktor yang memengaruhi gaji meliputi pengalaman kerja, sertifikasi profesional, keahlian khusus (misalnya, keamanan siber), serta lokasi geografis. Perusahaan-perusahaan besar di kota-kota besar cenderung menawarkan gaji yang lebih tinggi.

Ingat, angka-angka ini hanyalah estimasi. Untuk informasi gaji yang lebih akurat dan terperinci, Anda dapat merujuk pada situs-situs pencarian kerja online atau platform data gaji seperti Glassdoor atau Salary.com.

Mengenal Profesi Sejenis dari DevOps Engineer

Selain DevOps Engineer, ada beberapa profesi sejenis yang juga berperan penting dalam pengembangan dan pengelolaan sistem teknologi informasi. Berikut beberapa di antaranya:

  • Site Reliability Engineer (SRE): Bertanggung jawab atas reliabilitas, performa, dan skalabilitas sistem. Mereka sering menggunakan teknik-teknik DevOps.
  • Cloud Engineer: Fokus pada pengelolaan dan optimasi infrastruktur cloud.
  • System Administrator: Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemeliharaan sistem operasi dan server.
  • Software Engineer: Mengembangkan dan memelihara perangkat lunak, sering berkolaborasi dengan tim DevOps.
  • Data Engineer: Membangun dan mengelola infrastruktur data dan pipeline.

Kesimpulan

DevOps Engineer merupakan profesi yang sangat dibutuhkan dan menjanjikan di era digital saat ini. Dengan penguasaan skill yang tepat dan pengalaman yang relevan, Anda dapat meraih karier yang sukses dan berpenghasilan tinggi di bidang ini. Jangan ragu untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini.

Semoga artikel ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang profesi DevOps Engineer. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang berencana untuk berkarier di bidang ini. Selamat mengejar mimpi Anda!

*Follow Fixioner on Google News.